Perbedaan Switch dan Router


Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer2 yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10 port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.

Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.
Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Fungsi Router Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).


PENGERTIAN NAT


NAT (Network Address Translation) adalah adalah sebuah proses pemetaan alamat IP dimana perangkat jaringan komputer akan memberikan alamat IP public ke perangkat jaringan local sehingga banyak IP private yang dapat mengakses IP public.

Dengan kata lain NAT akan mentranslasikan alamat IP sehingga IP address pada jaringan local dapat mengakses IP public pada jaringan WAN. NAT mentranslasikan alamat IP private untuk dapat mengakses alamat host diinternat dengan menggunakan alamat IP public pada jaringan tersebut. Tanpa hal tersebut(NAT) tidaka mungkin IP private pada jaringan local bisa mengakses internet.


Dengan kata lain NAT akan mentranslasikan alamat IP sehingga IP address pada jaringan local dapat mengakses IP public pada jaringan WAN. NAT mentranslasikan alamat IP private untuk dapat mengakses alamat host diinternat dengan menggunakan alamat IP public pada jaringan tersebut. Tanpa hal tersebut(NAT) tidaka mungkin IP private pada jaringan local bisa mengakses internet.


Apa Fungsi dari NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer?


NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer berfungsi sebagai translasi alamat IP public ke alamat IP private atau sebaliknya sehingga dengan adanya NAT ini setiap komputer pada jaringan LAN dapat mengakses internet dengan mudah.

Kita tahu bahwa alamat IP Public didunia ini sudah semakin menipis sehingga penggunaan dati NAT ini dirasa sangatlah efisien dan efektif terutama dalam alokasi alamat IP.


Pada jaringan komputer terdapat 2 jenis NAT, diantaranya:
  • Dnat atau Destiantion Network Address Translation adalah sebuah NAT yang berfungsi untuk meneruskan paket dari IP public melalui firewall ke suatu host dalam jaringan. Dnat hanya bekerja pada tabel nat dan didalam tabel NAT berisi 3 bagian yang disebut dengan CHAIN, ketiga CHAIN tersebut meliputi prerouting, postrouting dan output.
  • SNAT atau Source Network Address Translation yaitu sebuah NAT yang bertugas untuk merubah source address dari suatu paket data. SNAT hanya berlaku pada postrouting.
Kelebihan dan Kelemahan NAT (Network Address Translation)

Sebuah sistem tentunya akan memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga dengan memahami kelebihan dan kelemahan dan sistem tersebut kita bisa tahu kenapa kita harus menggunakan atau tidak menggunakannya, Berikut adalah kelebihan dan kelemahan menggunakan NAT pada jaringan:

Kelebihan dari NAT (Network Address Translation)
  • Dengan adanya NAT dapat mengurangi adanya duplikasi IP address pada jaringan atau biasanya dikenal dengan conflict IP Address
  • Dengan adanya NAT akan menghindari pengalamatan ulang pada saat jaringan tersebut berubah.
  • Dapat menghemat IP Legal yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider)
  • Dapat meningkatkan fleksibelitas untuk koneksi jaringan internet.
Kelemahan dari NAT (Network Address Translation)
  • NAT dapat menyebabkan keterlambatan proses, ini disebabkan karena data yang dikirim harus melalui perangkat NAT terlebih dahulu.
  • NAT dapat menyebabkan beberapa aplikasi yang tidak bisa berjalan dengan normal
  • Dengan adanya NAT dapat menghilangkan kemampuan untuk melacak data karena data tersebut akan melewati firewall.
Cara Kerja NAT (Network Address Translation) pada Jaringan Komputer

NAT mempunyai fungsi yaitu sebagai translasi sebuah IP address, sehingga dengan adanya NAT ini IP address private dapat dengan mudah mengakses alamat IP public. Berikut adalah cara kerja dari NAT:

  • Didalam IP address terdapat sebuah bagian yang mana di dalam IP tersebut terdapat informasi-informasi berupa alamat asal, alamat tujuan, TTL, dll. Bagian ini disebut dengan header
  • Sebagai contoh adalah sebuah komputer client dengan IP 192.168.1.2 akan mengakses atau melakukan request ke alamat www.google.co.id dengan IP 216.239.61.104, maka proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
  • Pada header, informasi yang tersimpan antara lain alamat asal > 192.168.1.2
  • Sehingga ketika paket telah sampai pada router (gateway dari client), maka isi dari header akan dirubah menjadi : alamat asal > 192.168.1.1
  • Sebelum paket keluar (menuju internet), maka header tersebut akan kembali berubah menjadi, alamat asal > 200.100.50.2, demikian seterusnya.
  • Proses di atas merupakan mekanisme dari SNAT (source NAT), dimana IP asal (komputer client) akan dirubah disesuaikan dengan IP ketika paket telah berpindah. Ketika server google melakukan response / balasan, maka akan terjadi DNAT (destination NAT), dimana IP tujuan akan berubah disesuaikan dengan tujuan paket (komputer client). Prosesnya adalah sebagai berikut :
  • Pada header, ketika paket telah sampai pada Router, informasi IP tujuan >200.100.50.20
  • Ketika paket berada pada gateway, IP tujuan >192.168.1.1
  • Di sini header akan kembali mengalami perubahan, IP tujuan > 192.168.1.2
  • Sehingga Paket dapat dikirim dan bisa sampai pada komputer client.




ANALISA TENTANG VIDEO DAWN OF NET


Yang belum nonton video silahkan klik https://www.youtube.com/watch?v=hymzoUpM0K0

Di dalam video tersebut, pertama kali yang ditampilkan adalah TCP Packet, ICMP Ping Packet, UDP Packet, The Router, Ping of Death, dan The Router Switch yang merupakan atau berperan sebagai ‘aktor’ utama. Berikut penjelasan dari masing-masing aktor:

  1. TCP Packet: TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian - bagian tertentu dalam komunikasi data dan melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan. TCP bertugas untuk membangun komunikasi proses to proses yang bersifat reliabel dan full duflex. TCP bersifat reliable karena menggunakan mekanisme acknowledgment (implementasi stop and wait flow control). TCP packet ialah protocol yang terdiri dari sub protokol yang beroperasi pada lapisan yang berbeda. TCP packet juga merupakan standar protokol internet.
  2. ICMP Ping Packet: (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang mendampingi protokol IP yang bersifat no error-reporting dan error-corecting mechanism. Pesan ICMP dibagi dalam 2 jenis : error-reporting message dan query message. Tanggung jawab utama ICM adalah melaporkan terjadinya error. Namun ICMP tidak memperbaiki error. Perbaikan error hanya dilakukan pada lapisan protokol yang lebih tinggi.
  3. UDP Packet: (User Datagram Protocol) bertugas untuk membangun komunikasi proses to proses. UDP adalah salah satu protocol utama diatas IP merupakan transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus.
  4. Router: Adalah sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Router memilih paket ke dalam jalur yang sesuai di dalam LAN melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
  5. Ping of Death: merupakan suatu serangan (Denial of Service) DoS terhadap suatu server/komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. Serangan ini memanfaatkan fitur yang ada di TCP/IP yaitu packet fragmentation atau pemecahan paket, dan juga kenyataan bahwa batas ukuran paket di protokol IP adalah 65536 byte atau 64 kilobyte. Penyerang dapat mengirimkan berbagai paket ICMP (digunakan untuk melakukan ping) yang terfragmentasi sehingga waktu paket-paket tersebut disatukan kembali, maka ukuran paket seluruhnya melebihi batas 65536 byte
  6. Router Switch: Pengatur lalu lintas data dalam global area network. router switchlah yang bekerja untuk mengubungkan banyak segmen LAN ke dalam suatu jaringan yang besar, kemudian untuk ke tahap berikutnya memakai sistem interface yang menggunakan proxy.

Pada saat kita mengklik suatu link atau URL pada browser, maka informasi-informasi yang ada akan dimasukkan dalam paket atau package. Setiap paket memiliki ukuran yang berbeda-beda tergantung dari isi informasi yang user minta. Kemudian paket tersebut diberikan label (header) yang berisi informasi seperti alamat pengirim, alamat penerima, dll. Karena paket tersebut akan tersambung dengan internet, paket tersebut memiliki alamat yang akan melewati proxy.

Selanjutnya, paket data tersebut meninggalkan interface komputer dan memasuki jaringan LAN. Di dalam LAN terdapat banyak paket seperti IP, paket data, dsb. Karena terdapat banyak sekali paket dan data yang sangat padat sehingga kemungkinan data yang dikirim akan membentur data yang berlawanan arah dan hancur. Selanjutnya setelah paket berhasil mencapai tujuan pertama, maka paket menemui router yang mengatur dan menyeleksi paket-paket tersebut pada posisi yang semestinya untuk sampai ke tujuan selanjutnya dengan rute yang cepat. Setelah itu paket akan menuju jaringan internet, tapi sebelumnya akan menemui switch router yang akan mengatur paket mana yang akan menuju internet atau tidak. Dimana paket tersebut dipilih berdasarkan ip masing-masing.

Setelah melewati switch router, paket data kemudian memasuki jaringan berikutnya yaitu proxy. Pada proxy akan ditentukan apakah paket tersebut layak untuk melanjutkan ke tujuannya atau tidak. Paket akan dibuka dan konten isi yang berisi alamat atau url diperiksa, jika tidak ada masalah maka penanda atau informasi paket akan dilepas, jika bermasalah maka paket akan dimusnahkan.

Selanjutnya paket akan menemui firewall yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Setelah berhasil melewati firewall paket data akan memasuki jaringan internet dalam www.

Di dalam internet terdapat banyak sekali paket data, router, dan switch yang saling berhubungan. Yang mana akan rawan sekali terjadi kerusakan, oleh karena itu dubutuhkan pengawas yang dinamakan “ping of death”.

Selanjutnya, paket data akan melewati firewall lagi dan paket akan diseleksi sesuai dengan portnya. Misalkan paket dengan label 25 akan masuk ke dalam port 25 yaitu port untuk mail, dan paket dengan label 80 akan masuk ke dalam port 80 dimana paket akan dikirim ke web server yang kemudian akan digunakan lagi untuk mengirim request terhadap permintaan yang tadi kita kirim.

Setelah masuk ke dalam port yang sesuai, maka paket akan di cek sekali lagi oleh firewall, dimana ping of death yang menyamar menjadi paket biasa biasanya akan lolos firewall tahap 1, maka paket seperti itulah nantinya yang akan dimusnahkan.


Setelah data dibuka isinya dan diolah di komputer tujuan, paket tersebut kemudian dipergunakan lagi untuk mengirim request terhadap permintaan yang tadi dikirim. Paket data tersebut akan melewati jalur – jalur yang telah dilewati sebelumnya. Mulai dari LAN, Router, Switch, Proxy, Firewall, Internet, Firewall, dan Interface yang dituju. Dan data akan ditampilkan sebagai sebuah tampilan dalam browser yang dalam video ini sebagai tampilan video tutorial tersebut.

Cofiguration Routers



Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.


Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan).
  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing 
  1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
  2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.
Cara  Cofiguration Routers : 
·         Pertama
·         Klik intefaces, kemudian akan muncul Interface List
·         Pada Interface List klik wlan1
·         Klik tanda setuju


 ·         Kedua
-          Klik Wireless, kemudian muncul Wireless Tables
-          Klik Security Profiles, klik tanda tambah, akan muncul New Security  Profile
-          Pada New Security Profile , atur WPA Pre-Shared Key dan WPA2 Pre-Shared Key dengan password wifi yang akan anda koneksikan





·         Ketiga
-          kembali ke Interfaces, pada Interfaces List klik-2x pada wlan1
-          Akan muncul Interface <wlan1>, kemudian ubah Security Profile menjadi ( profile1 )



 -          Kemudian klik scan, akan muncul Sanner (Running)
-          Klik start, akan muncul jaringan wifi cari jaringan wifi yang anda inginkan
-          Klik connect




·         Keempat
-          Klik IP , kemudian klik Addesses ,kemudian klik tambah
-          Kemudian atur IP ADDRESS , tergantung anda mau atur di ether berapa  , kalo saya ether 2 dan ether 4




·         Kelima
-          Atur DHCP Server
-          Klik DHCP Setup
-          Atur DHCP Server Interface yang pertama di ether 2 dan yang kedua di ether empat


  Keenam
-          Klik DHCP Client pada bagian IP
-          Pada DHCP Client klik tambah , akan muncul New DHCP Client
-          Klik interface pada New DHCP client , ubah ke wlan1 , klik OK


 Ketujuh
-          klik routes pada bagian IP
-          Klik tambah
-          kemudian akan muncul New Route ,klik tanda yang ada di Gateaway
-          Ubah Gateaway menjadi wlan1 , kemudian OK
                                                                                                   
·         Kedelapan
-          Klik Firewall pada bagian IP
-          Klik NAT
-          klik tambah , dan akan muncul New NAT Rule
-          Klik Action , ubah Action menjadi “ masquerade ”
-          kemudian klik General ubah Out. Interface menjadi wlan1, kemudian OK

·         Kesembilan
-          Klik DNS pada bagian IP
-          Akan muncul DNS Settings
-          Ubah Servers ubah menjadi 8.8.8.8

        Kesepuluh
-          Klik New Terminal
-          Pada Terminal ketikkan angka “ ping 8.8.8.8 “ ( tanpa tanda kutip )
-          cek pada bagian  SIZE, TTL, dan TIME jika seperti di gambar berarti benar

·         Kesebelas
-          Jika perlu buka cmd untuk mengecek apakah sudah berjalan
-          Buka CMD , kemudian ketikkan “ ping 8.8.8.8 –t “
-          Jika berjalan seperti di gambar berarti berhasil

·         KeDuabelas
-          Klik Hotspot pada bagian IP
-          Klik Hotspot Setup
-          Ganti Hostpot Interface sesuai keinginan, saya menganti di ether4 , klik next
-          saat di bagian Name of Local HotSpot User dan Password for teh User, isi sesuai keinginan , kami memakai “ admin “ dan “ user “ , klik next

·         keTigabelas
-          Masukkan kabel straight ke ether4, maka akan anda akan masuk ke halaman log in , sukses
                                                                                      
·         KeEmpatbelas

-          Jika terlihat seperti di gambar bararti berhasil